LAPORAN #6 INSTALASI AUDIO HIFI

LAPORAN 6

PRAKTEK AUDIO DAN RADIO

TENTANG INSTALASI AUDIO HIFI
OLEH ; RETNO ADE SANJAYA
(1203051)

A.   Tujuan
Setelah praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
1.      Menginstalasi perangkat audio HiFi
2.      Mengetahui Fungsi peralatan audio HiFi
3.      Mengetahui troubleshooting dasar peralatan audio HiFi
B.   Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah:
1.      Amplifier                     1 set
2.      Mixer audio                 1 set
3.      Audio player               1 set
4.      Loudspeaker               2 buah
5.      Kabel                           secukupnya
C.   Teori pendukung
Sistem tata suara merupakan sekumpulan peralatan dalam  pengaturan suara atau bunyi untuk menghasilkan kualitas bunyian yang baik pada acara pertunjukan, pertemuan, rekaman, dan lain lain. Tata suara erat kaitannya dengan pengaturan penguatan suara agar bias terdengan keras tanpa mengabaikan kualitas suara suara yang dikuatkan. Pengaturan tersebut meliputi pengaturan mikropon – mikropon, kabel-kabel, prosesor dan efek suara, serta pegaturan konsul mixer, juga audio power amplifier dan speaker- speakernya secaea keseluruhan.
Pada instalasi tata suara paling sederhana dilihatkan pada gambar 1, dimana bagian input berfungsi menerima signal masukan dari mikropon, pemutar music dan peralatan pengthasil bunyi lainnya.
 
Gambar 1. Blok rangkaian audio amplifier
Mikropon berfingsi merubah getaran suara menjadi signal listrik dan mengirimnya melalui kabel menuju mixer audio. Mixer menerima signal suara dan music melalui setiap kanalnya kemudian dilakukan proses mixing dan balancing. Proses ini dilakukan untuk mencampur dan menyeimbangkan suara yang diterima yang kemudian dikirimkan lagi melalui kabel ke rangkaian power amplifier.
Dalam sistem sederhana, power amplifier kadang terdapat dalam satu kemasan dengan mixer yang disebut power mixer, atau juga power amplifier yang tercakup dalam kotak speaker yang lebih kita kenal dengan speaker aktif. Namun betapapun besar dan rumitnya sebuah sistem, tetap akan berada pada prinsip diatas tadi seperti yang terlihat pada gambar 1.
Dalam sistem yang lebih besar akan terdapat beberapa peralatan tambahan yang tentu saja akan terdapat banyak pengaturan. Pada gambar 2, terlihat sistem yang lebih kompleks. Ini adalah yang biasa diiterapkan bagi kafe, pub, bar, atau club yang menampilkan music live dan ber-area tidak terlalu luas.
D.   Langkah Kerja Praktikum
1.      Pasang dan rakitlah peralatan audio seperti pada gambar 2 dan sesuaikan dengan peralatan yang tersedia.
2.      Masukkan input mixerdengan peralatan penghasil bunyi seperti microphone, ipon, mp3 player, computer, CD dan lainnya.
3.      Atur pengaturan, Bass dan trable pada posisi tengah dan atur besaran volume seperlunya (sesuaikan dengan kuat bunyi).
4.      Lepaskan loadspeaker hubungkan, pasang AFG pada bagian input mixer serta hubungkan ke channel 1 osiloskop dan output dari power amplifier pada channel 2 osiliskop.
5.      Atur input AFG pada posisi 1 KHz dengan amplitudo sebesar 50 mVp-p, berapa tegangan output yang dihasilkan 50 mVp-p, dan tentukan juga beda fase f= 1800. (gambarkan bentuk signal)
6.      Atur pengaturan penguatan input dengan membesar dan mengecilkan gain, volume perchanel, volume master dan volume dari power amplifier hingga menghasilkan sinyal output yang dapat terbaca dan tidak cacat 12,6 Vp-p. Berapa besar penguatan dari rangkaian keseluruhan yang anda gunakan.....dB (hitung dalam satuan decibel).
7.    Aturlah pengaturan berbagai kondisi dari peralatan mixer, dan dengarkan serta amati setiap perubahan bunyi dari setiap perubahan pengaturan dari mixer.
E.   Hasil Praktikum
Sinyal output tidak cacat pada tegangan 47 Vp-p. Maka penguatannya :
Vin= 50 mVp-p
Av = 20 Log Vo/Vin
Av= 20 Log 47 V/50 Mv
Av= 59.46 dB
F.    Evaluasi
Peralatan audio pada sound professional :
a.       Transducer input
Banyak jenis masukan transduser dapat ditemukan dalam sistem penguatan suara , dengan mikrofon menjadi perangkat input yang paling umum digunakan . Mereka dapat diklasifikasikan menurut metode mereka transduksi , pickup ( atau polar ) pola atau aplikasi fungsional mereka . Kebanyakan mikrofon yang digunakan dalam penguatan suara yang baik mikrofon dinamis atau kondensor.
b.      Mixing console
Mixing console adalah jantung dari sistem penguatan suara . Ini adalah dimana operator dapat mencampur , menyamakan dan menambahkan efek suara sumber . Beberapa konsol dapat digunakan untuk aplikasi yang berbeda dalam sistem penguatan suara tunggal .
c.       Equalizer
Equalizers ada dalam sistem penguatan suara dalam dua bentuk : grafis dan parametrik . A high-pass ( low- cut ) dan / atau low-pass ( high- cut ) filter juga dapat dimasukkan . Equalizers parametrik sering dibangun ke setiap saluran dalam pencampuran konsol dan juga tersedia sebagai unit terpisah . Equalizers parametrik pertama kali menjadi populer pada 1970-an dan tetap equalizer program pilihan bagi banyak insinyur sejak saat itu .
Equalizers grafis memiliki fader ( kontrol geser ) yang bersama-sama menyerupai kurva respon frekuensi diplot pada grafik . Sistem penguatan suara biasanya menggunakan equalizers grafis dengan pusat frekuensi oktaf . Ini biasanya digunakan untuk menyamakan sinyal keluaran akan sistem loudspeaker utama atau monitor di atas panggung .
d.      Efek
Gema dan delay efek yang banyak digunakan dalam sistem penguatan suara untuk meningkatkan campuran relatif terhadap dampak artistik yang diinginkan dari materi program . Efek modulasi seperti flanger , phaser , dan paduan suara juga diterapkan pada beberapa instrumen . Sebuah exciter " livens " suara sinyal audio dengan menerapkan pemerataan dinamis , manipulasi dan sintesis fase harmonik dari sinyal frekuensi biasanya tinggi .
e.       Power amplifier
Daya amplifier meningkatkan sinyal tingkat tegangan rendah dan menyediakan tenaga listrik untuk menggerakkan pengeras suara. Semua pembicara membutuhkan amplifikasi kekuatan sinyal tingkat rendah oleh amplifier , termasuk headphone . Kebanyakan amplifier audio profesional juga memberikan perlindungan dari sinyal overdrive , sirkuit pendek di output, dan suhu berlebih.
G.  Kesimpulan
Sistem tata suara merupakan sekumpulan peralatan dalam pengaturan suara atau bunyi untuk menghasilkan kualitas bunyian yang baik pada suatu acara pertunjukan, pertemuan, rekaman, dan lain-lain.
Pengaturan tersebut meliputi pengaturan mikropon-mikropon, prosesor dan efek suara, serta pengaturan konsul remix, juga audio power amplifier dan speaker-speakernya secara keseluruhan.

Posting Komentar untuk " LAPORAN #6 INSTALASI AUDIO HIFI"